SARANA PUBLIKASI, INFORMASI DAN KOMUNIKASI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DI RAJA AMPAT

Jumat, 21 September 2012

Cendrawasih Botak (Cicinnurus respublica) Endemik Pulau Waigeo

Klasifikasi Cendrawasih Botak

Cendrawasih botak atau dalam nama ilmiahnya Cicinnurus respublica adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 21cm long, dari marga Cicinnurus.

Penamaan ilmiah spesies ini diberikan oleh keponakan Kaisar Napoleon Bonaparte yang bernama Charles Lucien Bonaparte dan sempat menimbulkan kontroversi. Bonaparte, seorang pengikut aliran republik, mendeskripsikan burung Cendrawasih Botak dari spesimen yang di beli oleh seorang ahli biologi Inggris bernama Edward Wilson beberapa bulan sebelum John Cassin, yang akan menamakan burung ini untuk menghormati Edward Wilson. Tigabelas tahun kemudian, ahli hewan Jerman yang bernama Heinrich Agathon Bernstein menemukan habitat Cendrawasih Botak di pulau Waigeo.

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Botak dievaluasikan sebagai beresiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. Burung ini didaftarkan dalam CITES Appendix II


Status konservasi
 Cendrawasih Botak  beresiko  Hampir Terancam di dalam IUCN Red List. Burung ini didaftarkan dalam CITES Appendix II, dilindungi Di Indonesia UU No 5 Tahun 1990 dan PP No 7 Tahun 1999.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Paradisaeidae
Genus: Cicinnurus
Spesies: C. respublica
Nama binomial
Cicinnurus respublica
Bonaparte, 1850

Ciri-ciri Cendrawasih Botak

 Dari hasil survey di lokasi pengamatan terhadap kondisi visual jenis burung Cendrawasih Botak (Cicinnurus respublica), maka dapat dijelaskan ciri-cirik fisiknya, antara lain :
  • Jantan memiliki dada berwarna biru kehijau-hijauan;
  • Betina memiliki warna bulu kecoklatan;
  • Warna bulu pada kepala berwarna hitam dengan membentuk lingkaran berwarna biru terang;
  • Pada lingkaran atas kepala tidak ditumbuhi bulu tetapi membentuk kotak-kotak atau irisan yang terbagi-bagi membelah atas kepala;
  • Bagian punggung berwarna kuning membentuk pola lingkaran di bawah pangkal leher atau terletak di antara pangkal sayap bagian atas;
  • Bagian sayap berwarna merah terang, dengan membentuk lingkaran garis hitam pada kedua sisi sayap;
  • Bagian paruh (mulut) berwarna hitam dan pada ujung paruh berwarna putih;
  • Pergelangan kaki berwarna biru kehitam-hitaman dengan membentuk garis berwarna biru diatas permukaan kaki;
  • Jari-jari telapak kaki berwarna hitam;
  • Bagian ekor terdapat dua antena berwarna biru keabu-abuan yang melingkar ke atas searah sisi sayap belakang.
  • Jantan memiliki warna bulu yang cantik berwarna merah terang;
  • Panjang tubuh antara 20 – 25 cm.
 

Habitat Cendrawasih Botak di CA Waigeo Barat



Berikut disampaikan ciri-ciri habitat Cendrawasih Botak khususnya tempat bermain, menari  dan berjemur si jantan berdasarkan pengamatan di CA Waigeo Barat.
  • Letaknya di atas permukaan tanah;
  • Sekelilingnya terdapat semak-semak pohon/tali-tali rotan dan atau akar-akar pohon yang melintang di atas sarangnya; 
  • Areal bermain ini biasanya berbentuk lingkaran dengan radius kurang lebih 1,5 m;
  • Pada areal ini terlihat bersih (tidak ditumbuhi rumput dan tidak ranting/daun yang terlihat) karena selalu dibersihkan oleh jantan;
  • Letaknya terlindung di bawah semak-semak atau pohon, namun masih mendapat sinar matahari secara langsung, sehingga permukaan tanah akan selalu kering; 

Perilaku  Cendrawasih Botak


Burung Cendrawasih Botak adalah jenis dimorfik yang memiliki perilaku yang sangat agresif terutama dimiliki oleh spesies jantan. Pada pagi hari yaitu pukul (06.00 WIT) jenis jantan sudah mulai mengeluarkan suara bersiul secara bersahut-sahutan, sambil terbang dan melompat kesana ke mari di sekitar lokasi sarangnya. Burung jantan melompat dari dahan atau akar-akar pohon sambil mengibaskan dan merentangkan sayapnya yang berwarna indah. Suara sahut-sahutan akan dibalas oleh burung jantan lainnya yang berada di lokasi sarang lainnya yang berdekatan dengan durasi yang selalu teratur. Suara burung jantan apabila didengarkan secara teliti seperti bunyi suara seekor anak ayam ketika di tinggal induknya dengan suara viu....viu....viu. Suara bersiul burung jantan umumnya berdasarkan pengamatan perilakunya, bersiul selama 6 – 7 kali dengan durasi waktu siul berkisar antara 30 – 40 detik, maksimum 60 detik dan sebelum mengeluarkan suara siulannya didahului dengan bunyi suara getaran....seeeerrrrrr ......viu....viu....viu.....viu....viu....viu.
  
Burung Cendrawasih Botak mempunyai sifat yang agak berbeda di bandingkan dengan jenis cendrawasih lainnya, dimana burung jantan akan selalu menjaga sarangnnya dimulai pada pagi hari pukul 06.00 WIT, yang akan mendahului datang ke lokasi sarangnya. Sedangkan burung betina akan menyusul ke sarangnya apabila mendengar siulan pejantannya. Pada saat datang ke lokasi sarangnya selalu hinggap diatas tali-tali rotan/akar-akar pohon yang mengantung ataupun menyilang disarangnya sambil membersihkan bulu-bulunya ataupun mengosok-gosok paruhnya di atas akar-akar pohon. Pukul 07.00 WIT burung jantan akan terbang ke luar sarangnya untuk mencari makan dan akan kembali lagi ke sarangnya dengan durasi waktu antara 20 – 30 menit. Burung jantan tidak akan lama terbang meninggalkan sarangnya baik untuk bermain ataupun mencari makan, berdasarkan hasil pengamatan dari bunyi suara siulan dapat diperkirakan bahwa burung jantan terbang dari lokasi sarangnya hanya dengan radius antara 30 – 50 meter, sehingga dalam waktu 20 – 30 menit akan kembali lagi ke sarangnya.

Pada siang hari pengamatan tentang perilaku burung ini akan ke luar sarangnya pada pukul (12.00 WIT s/d 14.00 WIT) untuk mencari makan ataupun bermain dengan betinanya, sehingga aktifitasnya menurun di lokasi sarangnya dan kemudian akan kembali lagi ke sarangnya pada pukul 15.00 WIT.. Pada saat datang angin, biasanya daun-daun akan berguguran dan jatuh di lokasi sarang, saat itu apabila burung jantan yang sedang mencari makan diluar sarangnya akan kembali secepatnya ke lokasi sarangnya utuk membersihkan dan mengangkat daun-daun yang jatuh di lokasi sarangnya, sehingga sarang diatas permukaan tanah akan terlihat selalu bersih.

Berdasarkan pengamatan apabila diatas pukul 15.00 WIT, burung jantan atau betina cenderung untuk beristirahat di atas langit-langit sarang atau dahan-dahan pada semak-semak, waktu untuk bermain dan menjaga sarang lebih banyak dibandingkan waktu di luar sarangnya hingga pukul 18.00 WIT.